THE CLOUDLESS LIFE!!

THE CLOUDLESS LIFE!!
live your days with smiles and laugh and feel the power of smile and laugh in your life

Jumat, 03 Desember 2010

nilai uts idk :)

hampir sebulan yang lalu, gue telah menjalini uts yang...... no comment.

emang cuma 3 pelajaran sih, tapi... no comment (again)

gue begadang terus, bukan deh, lebih tepatnya tidur tidak tenang karena selalu memikirkan materi yang akan di-uts-kan (ada di KBBI gak?), dan yang tragisya sampe kebawa mimpi ckck sedih banget yaa hidup gue

terutama untuk pelajaran IDK!! gggrrrrrrrrrrr
mati aja deh. banyak paraaaaah materinya.

gue dengan sabar, ikhlas, giat, dan pasrah belajar materi per materi, hem
dapet bahan materi dari dosen tapiiii in english
download materi dari berbagai sumber, hem cuma jadi koleksi di laptop atau fd doang (alias gak dibaca)
well, gue hanya berharap dan berpegang pada buku anfis Ethel Sloane
(gambar tidak dapat ditampilkan)



singkatnya!

uts pun berjalan
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

SELESAI UTS!!! :DDDD

seminggu berlalu setelah uts, tapi nilai gak ada yang kunjung muncul di situs kebanggaan UI
SIAK-NG


"ini dosen pada ngapain dah? nilai uts belom ada yang nonggol" keluh teman gue


2 minggu

3minggu

dan dikelas idk..............

terjadi kegitan perkulihan seperti biasa
"buuuu, nilai uts dooong" teriak salah satu teman gue
dosen: iyaaa, nanti, ibu lagi menghitung point nya, sebentar lagi kalian liat aja di SIAK-NG

seketika anak2 bertriak, "aaaaaaa" ----> panik!

beberapa hari kemudian,

teman gue 1: bi, nilai idk berapa hah?
gue: apa deh? emang udah keluar?
teman gue 1: kelas apa lu?
gue: B, udah apa?
teman gue 1: sekelas sama ***** (nama disamarkan)
gue: iya
teman gue 2: udaaaahhh biiiiiii, liat cepeettttt
gue: yah yah yah, gue gak baawa laptoop niiih --> panik!
teman gue 2: pinjem cepet
dia gak mau pinjemin gue apa? padahal dia lagi pegang laptop ckck akibat panik mungkin

gue langung nyariii~~~~

dapet! punya teman gue, sebut saja ****

"gue pinjem yaaa ****!" teriak gue ke dia, karna dia berjalan keluar kelas
gak ada jaaban, tapi gue tetep aja make haha

gue duduk dipojokan dan mulai berselancar

mozilla -> siak-ng -> log-in -> sip!

dengan deg-degan gue meng-klik detail

jeng jeng jeng



"aaaaaaaaahhhhh nilai gueeeee" teriak gue dalam hati





hahahahahahaha seneng banget gue
setidknya udah satu nilai keluar, dan cukup memuaskan.
terus temen gue tanya, "berapa bi nilainya?"
dengan bangga gue jawab: 89, itu tergolong apa?

temen gue 3: ckck gede banget bi, itu tergolong A tau
gue: asiiiiik, mau telf mama gue aaah hahaha

meninggalkan temen gue dan tak lupa mengucapkan thanks kepada yang empunya laptop



setidaknya perjuangan gue gak sia-sia
:)

Kamis, 02 Desember 2010

Cinta Sang Ayah

gue sering banget nemuin tulisan tentang iu, tapi jarang banget ketemu tulisan tentang ayah. so, gue mau posting tentang ayah ah



Biasanya, bagi seorang anak perempuan yang sudah dewasa, anak perempuan yang sedang bekerja diperantauan, anak perempuan yang ikut suaminya merantau di luar kota atau luar negeri, anak perempuan yang sedang bersekolah atau kuliah jauh dari kedua orang tuanya…..akan sering merasa kangen sekali dengan ibunya.
Lalu bagaimana dengan Ayah?
Mungkin karena ibu lebih sering menelepon untuk menanyakan keadaanmu setiap hari, tapi tahukah kamu, jika ternyata ayah-lah yang mengingatkan Ibu untuk menelponmu?

Mungkin dulu sewaktu kamu kecil, Ibu-lah yang lebih sering mengajakmu bercerita atau berdongeng, tapi tahukah kamu, bahwa sepulang Ayah bekerja dan dengan wajah lelah Ayah selalu menanyakan pada Ibu tentang kabarmu dan apa yang kau lakukan seharian?
Pada saat dirimu masih seorang anak perempuan kecil…… Ayah biasanya mengajari putri kecilnya naik sepeda. Dan setelah Ayah mengganggapmu bisa, Ayah akan melepaskan roda bantu di sepedamu…
Kemudian Ibu bilang : “Jangan dulu Ayah, jangan dilepas dulu roda bantunya” ,
Ibu takut putri manisnya terjatuh lalu terluka….
Tapi sadarkah kamu?
Bahwa Ayah dengan yakin akan membiarkanmu, menatapmu, dan menjagamu mengayuh sepeda dengan seksama karena dia tahu putri kecilnya PASTI BISA.
Pada saat kamu menangis merengek meminta boneka atau mainan yang baru, Ibu menatapmu iba.. Tetapi Ayah akan mengatakan dengan tegas : “Boleh, kita beli nanti, tapi tidak sekarang”
Tahukah kamu, Ayah melakukan itu karena Ayah tidak ingin kamu menjadi anak yang manja dengan semua tuntutan yang selalu dapat dipenuhi?
Saat kamu sakit pilek, Ayah yang terlalu khawatir sampai kadang sedikit membentak dengan berkata :
“Sudah di bilang! kamu jangan minum air dingin!”.
Berbeda dengan Ibu yang memperhatikan dan menasihatimu dengan lembut.
Ketahuilah, saat itu Ayah benar-benar mengkhawatirkan keadaanmu.
Ketika kamu sudah beranjak remaja….
Kamu mulai menuntut pada Ayah untuk dapat izin keluar malam, dan Ayah bersikap tegas dan mengatakan: “Tidak boleh!”.
Tahukah kamu, bahwa Ayah melakukan itu untuk menjagamu?
Karena bagi Ayah, kamu adalah sesuatu yang sangat – sangat luar biasa berharga..
Setelah itu kamu marah pada Ayah, dan masuk ke kamar sambil membanting pintu…
Dan yang datang mengetok pintu dan membujukmu agar tidak marah adalah Ibu….
Tahukah kamu, bahwa saat itu Ayah memejamkan matanya dan menahan gejolak dalam batinnya,
Bahwa Ayah sangat ingin mengikuti keinginanmu, Tapi lagi-lagi dia HARUS menjagamu?
Ketika saat seorang cowok mulai sering menelponmu, atau bahkan datang ke rumah untuk menemuimu,
Ayah akan memasang wajah paling cool sedunia…. :’)
Ayah sesekali menguping atau mengintip saat kamu sedang ngobrol berdua di ruang tamu..
Sadarkah kamu, kalau hati Ayah merasa cemburu?
Saat kamu mulai lebih dipercaya, dan Ayah melonggarkan sedikit peraturan untuk keluar rumah untukmu, kamu akan memaksa untuk melanggar jam malamnya.
Maka yang dilakukan Ayah adalah duduk di ruang tamu, dan menunggumu pulang dengan hati yang sangat khawatir…
Dan setelah perasaan khawatir itu berlarut – larut…
Ketika melihat putri kecilnya pulang larut malam hati Ayah akan mengeras dan Ayah memarahimu.. .
Sadarkah kamu, bahwa ini karena hal yang di sangat ditakuti Ayah akan segera datang?
“Bahwa putri kecilnya akan segera pergi meninggalkan Ayah”
Setelah lulus SMA, Ayah akan sedikit memaksamu untuk menjadi seorang Sarjana.
Ketahuilah, bahwa seluruh paksaan yang dilakukan Ayah itu semata – mata hanya karena memikirkan masa depanmu nanti…
Tapi toh Ayah tetap tersenyum dan mendukungmu saat pilihanmu tidak sesuai dengan keinginan Ayah..
Ketika kamu menjadi gadis dewasa…..Dan kamu harus pergi kuliah dikota lain…
Ayah harus melepasmu di bandara.
Tahukah kamu bahwa badan Ayah terasa kaku untuk memelukmu?
Ayah hanya tersenyum sambil memberi nasehat ini – itu, dan menyuruhmu untuk berhati-hati. .
Padahal Ayah ingin sekali menangis seperti Ibu dan memelukmu erat-erat.
Yang Ayah lakukan hanya menghapus sedikit air mata di sudut matanya, dan menepuk pundakmu berkata “Jaga dirimu baik-baik ya sayang”.
Ayah melakukan itu semua agar kamu KUAT…kuat untuk pergi dan menjadi dewasa.
Disaat kamu butuh uang untuk membiayai uang semester dan kehidupanmu, orang pertama yang mengerutkan kening adalah Ayah.
Ayah pasti berusaha keras mencari jalan agar anaknya bisa merasa sama dengan teman-temannya yang lain.
Ketika permintaanmu bukan lagi sekedar meminta boneka baru, dan Ayah tahu ia tidak bisa memberikan yang kamu inginkan….
Kata-kata yang keluar dari mulut Ayah adalah : “Tidak….. Tidak bisa!”
Padahal dalam batin Ayah, Ia sangat ingin mengatakan “Iya sayang, nanti Ayah belikan untukmu”.
Tahukah kamu bahwa pada saat itu Ayah merasa gagal membuat anaknya tersenyum?
Saatnya kamu diwisuda sebagai seorang sarjana.
Ayah adalah orang pertama yang berdiri dan memberi tepuk tangan untukmu.
Ayah akan tersenyum dengan bangga dan puas melihat “putri kecilnya yang tidak manja berhasil tumbuh dewasa, dan telah menjadi seseorang”
Sampai saat seorang teman Lelakimu datang ke rumah dan meminta izin pada Ayah untuk mengambilmu darinya.
Ayah akan sangat berhati-hati memberikan izin..
Karena Ayah tahu……
Bahwa lelaki itulah yang akan menggantikan posisinya nanti.
Dan akhirnya….
Saat Ayah melihatmu duduk di Panggung Pelaminan bersama seseorang Lelaki yang di anggapnya pantas menggantikannya, Ayah pun tersenyum bahagia…..
Apakah kamu mengetahui, di hari yang bahagia itu Ayah pergi kebelakang panggung sebentar, dan menangis?
Ayah menangis karena papa sangat berbahagia, kemudian Ayah berdoa…..
Dalam lirih doanya kepada Tuhan, Ayah berkata:
“Ya Allah, ya Tuhanku …..Putri kecilku yang lucu dan kucintai telah menjadi wanita dewasa yang cantik….
Bahagiakanlah ia bersama suaminya…”
Setelah itu Ayah hanya bisa menunggu kedatanganmu bersama cucu-cucunya yang sesekali datang untuk menjenguk…
Ayah telah menyelesaikan tugasnya menjagamu …..
Ayah, Bapak, atau Abah kita…Adalah sosok yang harus selalu terlihat kuat…
Bahkan ketika dia tidak kuat untuk tidak menangis…
Dia harus terlihat tegas bahkan saat dia ingin memanjakanmu. .
Dan dia adalah yang orang pertama yang selalu yakin bahwa “KAMU BISA” dalam segala hal..